Di bawah terik matahari,
Itu lengket dan meleleh,
Rumpun bangunan abu-abu
Ujian terakhir yang tak pernah berakhir,
Hiruk pikuk kota kelabu yang hilir mudik, itu tak bisa tidur
Sorot matamu yang membuat penampilanmu tiba-tiba bersinar terang seperti keajaiban
Suara ombak yang pecah, senyummu, saat kau meraih tanganku
Apa yang terbentang di depan mataku adalah cahaya bima sakti di galaksi,
Musim emas nan berbunga, seperti musim panas kita
Dimanapun kita berada, apa pun musimnya,
Jika kita bersama, rasanya seperti musim panas
Aromamu yang segar, matamu yang berkilau, membuat hatiku goyah
Kenyataan kehilangan kekuatannya, bahkan dunia menahan napas,
Saat ini menjadi sebuah keabadian
Di bawah terik matahari, kau dan aku menjadi 'kita'
Di atas kota nan kelabu, ombak biru meluap
Apa yang terbentang di depan mataku adalah cahaya bima sakti di galaksi,
Musim emas nan berbunga, seperti musim panas kita
Dimanapun kita berada, apa pun musimnya,
Jika kita bersama, rasanya seperti musim panas
Bahkan jika musim gugur, musim dingin, dan musim semi datang lagi, jika kita bersama,
Itu adalah matahari yang terik di atas pasir keemasan, laut musim panas
Di dalamnya, janji keabadian bersinar cerah
Jika aku membayangkannya, jika aku terus percaya bahwa kau ada di sana
Apa yang terbentang di depan mataku adalah cahaya bima sakti di galaksi,
Musim emas nan berbunga, seperti musim panas kita
Dimanapun kita berada, apa pun musimnya,
Jika kita bersama, rasanya seperti musim panas
0 Comments:
Post a Comment