Aku menghempaskan tubuhku
Ini bukanlah soal waktu, ini tentang hidupku
Aku hidup, karna itu aku memulai permainan lebih dulu
Kota ini tak akan berotasi tanpa diriku
Aku bahkan tak bisa melepaskan dosaku, jarum jam terus bergerak uh
Bawa itu ke tingkat yang lain
Hal baru yang terasa dingin dari mulai membuka mata sampai aku tertidur
Nol sampai 100, apakah sudah saatnya bangun? Aku kembali
Letakkan skornya di atas papan atau lepaskan papannya
Aku bosan, karna itu aku mencari kedamaian
Aku tahu itu baik-baik saja, namun aku menginginkan perubahan yang lebih baik
Aku tak bisa tidur dan merentangkan kakiku
Dalam hidup ini, aku mendapatkannya begitu banyak
Begitu banyak musuh, aku bisa melihat setiap detail dari mereka
Ketakutan bertahan pada saat yang sama
Meski aku menghancurkan gips putih di kedua sisi lenganku
Meski aku salah, aku benci mengakuinya
Aku tak akan menyalahkan diriku sendiri
Masa kritis berikutnya, masa kritis yang berlipat-lipat
Aku membeli sebotol air dengan uangku
Aku sampai pada ujung titik terendahku
Aku tak percaya siapapun, musuh sejati
Yang paling putus asa di bawahku
Seberapa jauh jawabannya? Huh?
Tangan kananku dalam penggilingan
Aku tak bisa melakukan amarah yang penuh kebencian ini sekarang
Hanya ada satu impian yang sepenuhnya aku impikan, itulah kesalahanku
Aku bisa melihat sebuah papan nama yang memudar dalam cahaya
Apa maksudmu?
Apa yang kau lihat?
Apa yang kau butuhkan?
Apa yang kau miliki
Itu adalah milikku
Apa yang kau pikirkan?
Apa maksudmu?
Apa yang kau lihat?
Apa yang kau butuhkan?
Apa yang kau miliki
Itu adalah milikku
Apa yang kau pikirkan?
Isi kepalaku berdering
Teruskan saja, putar kembali kasetnya
Aku mendengar semua perkataanku di dalam kepalaku
Suara sialanku berdering setiap hari
Isi kepalaku berdering
Teruskan saja, putar kembali kasetnya
Aku mendengar semua perkataanku di dalam kepalaku
Suara sialanku berdering setiap hari
Kau tahu, aku tak butuh apapun, aku bertualang
Aku tak menghkhawatirkan tubuhku ini
Aku begitu rapuh di dalam mimpi, namun aku tak sekedar bermimpi
Ya, berhentilah membuat kesepakatan seperti itu, karna itu berlarilah
Kawanku, cepatlah menyingkir dari jalanku
Aku harus melihat kebenarannya
Dengan firasat, tidak, dengan kepalaku
Karna itu berlarilah, kawanku, kembalilah kemari
Hidup itu berputar seperti roda yang berputar, kau harus mengikat kepalamu
Aku lebih menginginkan satu kamar daripada uang sogokan
Telepak kaki terbakar, namun setiap malam begitu dingin
Kata-kata yang kau ucapkan, sekarang itu adalah sebuah pujian
Bagi yang lain itu adalah musim semi, bagiku itu adalah sungai han dengan musim dingin
Kebulatan tekadku yang tanpa rasa ketidakpuasan
Bahkan setiap saat aku mengikat tali sepatuku dengan kuat
Aku sudah mempelajari pelajaran ini selama aku hidup
Ini bukanlah hidupku yang membuatku lelah, ini hanyalah lelucon
Masa kritis berikutnya, masa kritis yang berlipat-lipat
Aku membeli sebotol air dengan uangku
Aku sampai pada ujung titik terendahku
Aku tak percaya siapapun, musuh sejati
Yang paling putus asa di bawahku
Seberapa jauh jawabannya? Huh?
Tangan kananku dalam penggilingan
Aku tak bisa melakukan amarah yang penuh kebencian ini sekarang
Hanya ada satu impian yang sepenuhnya aku impikan, itulah kesalahanku
Aku bisa melihat sebuah papan nama yang memudar dalam cahaya
Apa maksudmu?
Apa yang kau lihat?
Apa yang kau butuhkan?
Apa yang kau miliki
Itu adalah milikku
Apa yang kau pikirkan?
Apa maksudmu?
Apa yang kau lihat?
Apa yang kau butuhkan?
Apa yang kau miliki
Itu adalah milikku
Apa yang kau pikirkan?
Isi kepalaku berdering
Teruskan saja, putar kembali kasetnya
Aku mendengar semua perkataanku di dalam kepalaku
Suara sialanku berdering setiap hari
Isi kepalaku berdering
Teruskan saja, putar kembali kasetnya
Aku mendengar semua perkataanku di dalam kepalaku
Suara sialanku berdering setiap hari






0 Comments:
Post a Comment