Desah nafasku menghilang diantara hembusan angin itu
Kenangan yang indah, itu seperti cahaya bintang yang memancar dengan mempesona
Sebuah malam yang biru kembali menjelang, namun dirimu masih begitu hangat
Tunggullah aku di pagi hari saat tak ada kabar apapun
Jangan bicara, aku mohon tetaplah seperti itu
Aku mohon jangan membuatku merasa sakit saat aku sendirian seperti ini
Kenangan yang dulu begitu ku cintai, kini tlah berubah
Sampai aku meneteskan seluruh air mataku ini
Meski aku berlutut, meski aku berlutut, janganlah kau memeluk diriku ini
Aku baik-baik saja karena aku memiliki begitu banyak bekas luka
Janganlah kau menyulitkan dirimu sendiri
Aku akan menangis sebanyak dulu aku merasa bahagia
Dua puluh empat jam aku mencoba tuk menghindari bayangan yang menggangguku
Aku akan bersembunyi di tempat yang lebih gelap dari bayangan itu
Bahkan saat aku tersesat di balik matahari terbenam, aku memanggilmu
Namun hanya ada gema yang kembali dan membuatku sedih
Kenangan yang dulu begitu ku cintai, kini tlah berubah
Sampai aku meneteskan seluruh air mataku ini
Meski aku berlutut, meski aku berlutut, janganlah kau memeluk diriku ini
Aku baik-baik saja karena aku memiliki begitu banyak bekas luka
Janganlah kau menyulitkan dirimu sendiri
Aku akan menangis sebanyak dulu aku merasa bahagia
La Lala Lala Lalala Lala
Kau dan hari esok yang ku dambakan, itu akan menjadi hari ini yang menyakitkan
La Lala Lala Lalala Lala
Hatiku yang memar menyentuh langit, ini sungguh malam yang biru
Kemanakah gerangan aku harus pergi?
Perjalanan yang begitu panjang, itu sungguh melelahkan
Oh, Bagaimana, bagaimanakah aku harus menghapusnya?
Perasaanku tumbuh saat aku berjumpa denganmu
Kenangan yang dulu begitu ku cintai, kini tlah berubah
Sampai aku meneteskan seluruh air mataku ini
Meski aku berlutut, meski aku berlutut, janganlah kau memeluk diriku ini
Aku baik-baik saja karena aku memiliki begitu banyak bekas luka
Janganlah kau menyulitkan dirimu sendiri
Aku akan menangis sebanyak dulu aku merasa bahagia
La Lala Lala Lalala Lala
Kau dan hari esok yang ku dambakan, itu akan menjadi hari ini yang menyakitkan
La Lala Lala Lalala Lala
Hatiku yang memar menyentuh langit, ini sungguh malam yang biru
Saat aku menutup jendela, suara angin ...
Terus berdengung
Bahkan saat aku menutup mata, dirimu terus terngiang
lagi dan lagi
0 Comments:
Post a Comment