Sekali kau pergi
Aku tak tahu kapan aku akan melihatmu lagi
Karna itu biarkan aku memelukmu lebih dekat, biarkanlah aku menangis
Ku mohon bersikaplah seolah-olah kau tak melihatnya, ini hanya kali ini saja
Keberadaanmu menarikku begitu kuat, aku tak bisa mengatasinya
Kau dan aku seperti orbit yang berputar, mengapa aku menyukaimu
Sungguh sulit, sistem ini menembusmu
Aku jadi gila, dari Senin sampai Minggu
Kau sungguh berbahaya, aku terus-menerus terpuruk
Namun mengapa aku menyukaimu? Mengapa?
Semakin aku memelukmu, semakin dalam hal ini
Namun mengapa aku menyukaimu? Mengapa?
Antara kesedihan dan sukacita, kemarahan dan kebencian
Aku tak bisa mendefinisikan batasan emosi ini
Kaulah yang mengajariku semua ini
Kau adalah pusat duniaku
mengapa aku menyukaimu, aku tak tahu, aku tak tahu
mengapa aku terus menginginkanmu, menginginkanmu
Aku tak tahu mengapa, namun karena kau adalah segalanya, aku bertindak seperti orang bodoh
Aku tahu ini, namun seolah aku sakit, aku terus menginginkanmu seperti orang bodoh
Kau sungguh berbahaya, aku terus-menerus terpuruk
Namun mengapa aku menyukaimu? Mengapa?
Semakin aku memelukmu, semakin dalam hal ini
Namun mengapa aku menyukaimu? Mengapa?
Apa gejala yang bergetar ini? Aku terpuruk lagi dan lagi
Jika ini cinta, tak apa-apa, tak apa-apa
Aneh, ini tidaklah terasa aneh, bahkan bekas luka yang aku dapatkan darimu
Aku kira aku harus sedikit lebih tersakiti
Aku punya tujuh hari, kau memutuskan nama-nama hari
Aku bernapas karna dirimu, hiduplah
Aku punya tujuh hari, kau memutuskan nama-nama hari
Aku bernapas karna dirimu
mengapa mengapa, aku menyukaimu, saat aku semakin sedih dan sedih
Mengapa aku menginginkanmu? Mengapa harus dirimu?
Semakin aku memelukmu, semakin dalam hal ini
Namun mengapa aku menyukaimu? Mengapa?
Kau sungguh berbahaya, aku terus-menerus terpuruk
0 Comments:
Post a Comment