Sama seperti benang yang kusut
Dalam pelukan hati yang rumit
Dimanakah ini?
Siapakah diriku?
Itu tak pernah jelas, namun
Satu hal yang masih ku ingat
Suaramu yang dulu memanggilku
Satu pemikiran itu
Satu kenangan itu
Andai kau tetap berada di sisiku
Langkahku yang dulu terhenti
Mengikuti sebuah suara yang tak asing
Aku tak bisa menyembunyikan nafas sesakku
Aku berlari ke arahmu
Hatiku yang menyusut
Hatiku yang mengeras
Itu seperti musim semi yang selalu datang jika musim dingin berlalu
Aku bisa menyongsongnya
Siang yang dulu terasa seolah aku senddirian
Malam yang dulu hancur dan terasa sepi
Setiap saat, itu selalu membangunkanku
Suaramu yang dulu memanggilku
Hatiku yang menyusut
Hatiku yang mengeras
Itu seperti musim semi yang selalu datang jika musim dingin berlalu
Aku bisa menyongsongnya
Meski sekarang kau begitu jauh
Sekarang aku menyusuri jalan menuju dirimu
Aku begitu gemetar
Ku mhon tunggulah sebentar
Sekarang aku akan berlari padamu
Aku mohon peluklah aku lebih erat
Hatiku yang menyusut
Hatiku yang mengeras
Itu seperti musim semi yang selalu datang jika musim dingin berlalu
Aku bisa menyongsongnya
Itu seperti musim semi yang selalu datang jika musim dingin berlalu
Aku bisa menyongsongnya
0 Comments:
Post a Comment