Sebenarnya, seperti inilah saat aku melihatmu
Aku berada di hadapanmu tanpa kepercayaan diri
Terkadang aku tampak begitu menyedihkan
Aku berjanji padamu bahwa tak akan ada yang bisa membuatku mundur
Aku yang tak punya pilihan selain hanya melihatmu, aku hanyalah seorang pengecut
Mengapa aku jadi begitu kecil di hadapanmu?
Meskipun aku mencoba tuk bertekad, semuanya hancur saat di hadapanmu
Ya, itu karena aku begitu mencintaimu
Rembulan yang mengambang di atas langit malam nan hitam itu
Itulah yang kau tinggalkan untukku
Itu sungguh mirip dengan sorot matamu itu
Kehangatan diantara udara dingin diantara kita
Akankah aku kehilanganmu? terkadang aku gelisah karenanya
Aku yang tak punya pilihan selain hanya melihatmu, aku hanyalah seorang pengecut
Mengapa aku jadi begitu kecil di hadapanmu?
Meskipun aku mencoba tuk bertekad, semuanya hancur saat di hadapanmu
Ya, itu karena aku begitu mencintaimu
Aku kembali tersenyum seperti orang bodoh
Seperti itulah adanya, itu karena aku bisa tertawa
Meski kau terus mendorongku dan memaksaku menjauh
Seperti ini, aku kembali berlari ke arahmu
Aku yang tak punya pilihan selain hanya melihatmu, aku hanyalah seorang pengecut
Mengapa aku jadi begitu kecil di hadapanmu?
Meskipun aku mencoba tuk bertekad, semuanya hancur saat di hadapanmu
Ya, itu karena aku begitu mencintaimu
Ya, itu karena aku begitu mencintaimu
0 Comments:
Post a Comment