Kegelapan datang dengan begitu pekatnya
Entah bagaimana, malam tiba-tiba kembali datang
Sama seperti matahari terbit, meski kau tak menginginkannya
Itu adalah takdir kita
Aku mengingat hari-hari indah itu
Jalan yang kita lewati bersama
Suatu hari, kita akan kembali ke saat-saat itu, dimana dulu kita hanya saling memandang
Hanya mendesah, aku mendesah dengan begitu kasar
Saat kau mengulurkan tanganmu di penghujung hari yang seperti itu
Di penghujung hari yang menyebar kian memutih
Saat aku menghela nafas lebih banyak lagi
Aku melihatmu
Semua orang bilang bahwa itu adalah salahku
Saat mereka pergi dari sisiku satu per satu
Karna itu aku bahkan tak bisa berharap apapun
Namun di ujung jalan itu, itu adalah kau dan aku
Hanya mendesah, aku mendesah dengan begitu kasar
Saat kau mengulurkan tanganmu di penghujung hari yang seperti itu
Di penghujung hari yang menyebar kian memutih
Saat aku menghela nafas lebih banyak lagi
Aku melihatmu
Sepanjang hari, aku hanya melihat ke depan
Di manakah gerangan kita sekarang?
Aku hanya menghela nafas
Aku tak menginginkan banyak hal
Aku berdoa semoga kenyamanan kecilku ini bisa menjangkaumu






0 Comments:
Post a Comment