Meski aku mencoba tuk berpura-pura baik-baik saja, aku tetap berderai air mata
Tempat dimana dulu kau berada, itu tak kunjung membaik jua
Seiring berjalannya waktu, itu akan baik-baik saja, namun
Mengapadengan diriku ini?
Itu malah menjadi semakin jelas daripada hari kemarin
Hati yang dipenuhi dengan dirimu, itu terasa hampa
Sepertinya kaulah segalanya bagiku
Aku pikir itu hanyalah sekedar demam biasa, namun ternyata tak kunjung membaik jua
Meskipun aku memanggil namamu, sepertinya sekarang itu takkan sampai padamu
Kembalilah
Karena sepertinya aku masih mencintaimu
you are
Meski kau memintaku tuk melupakanmu, namun bagaimana dengan hati ini?
Aku merasa seolah aku tengah berdiri di hari yang salah
Seiring berjalannya waktu, itu akan baik-baik saja, namun
Mengapadengan diriku ini?
Itu malah menjadi semakin jelas daripada hari kemarin
Hati yang dipenuhi dengan dirimu, itu terasa hampa
Sepertinya kaulah segalanya bagiku
Aku pikir itu hanyalah sekedar demam biasa, namun ternyata tak kunjung membaik jua
Meskipun aku memanggil namamu, sepertinya sekarang itu takkan sampai padamu
Kembalilah
Ke tempat dimana dulu kau menjalani hidupmu
Aku mohon
Tanpa dirimu, sehari terasa lebih panjang daripada hidupku ini
Namun hatiku memar saat dulu kau beramaku
Hanya ada air mata yang mengalir
Aku pikir kau adalah satu-satunya yang merasa kehilangan
Namun sepertinya akupun merasa kehilangan
Aku tak bisa menunjukkan raut wajah seperti apapun, karna kau bukanlah satu-satunya
Namun meski aku memanggilmu sampai tenggorokanku ini meledak
Sepertinya sekarang itu takkan sampai padamu
Kembalilah
Sehari tanpa dirimu
Aku tak bisa menjalaninya






0 Comments:
Post a Comment